Warta-gereja.com – Jakarta, Sejak awal tahun 2022, saya membangun website https://warta-gereja.com Tujuannya sederhana, supaya Misi Gereja di Era Digital ini bisa tersampaikan kepada masyarakat secara luas, bisa dibaca dengan mudah oleh semua orang, tanpa kecuali. Tentu saja, saya memilih untuk menulis dalam bahasa Indonesia, karena target pembaca saya adalah Umat Kristen dan Masyarakat Indonesia. Umat kristen membutuhkan pendampingan untuk masuk dan hidup di peradaban digital saat ini dengan informasi informasi yang positif, penuh kasih dan damai sejahtera.
Peradaban digital adalah istilah lain dari era digital. Era digital dimulai dari penemuan media digital komputer, lalu handphone, dan kini internet.
Peradaban digital (digital civilisation) merujuk pada transformasi masyarakat dan budaya yang terjadi sebagai hasil dari penggunaan teknologi digital yang semakin meluas dalam berbagai aspek kehidupan. Ini mencakup perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, internet, komputasi, dan berbagai inovasi digital lainnya yang telah membentuk cara kita bekerja, belajar, berinteraksi, dan hidup sehari-hari.
Gereja saat ini suka atau tidak suka, mau tidak mau ikut masuk ke dalam peradaban digital juga. Peradaban digital membawa dampak positif dan negatif.
Apa Dampak Positif Internet Dalam Kehidupan?
- Mudah Dalam Mencari Informasi
- Mendapatkan Informasi Terkini
- Mudah Dalam Melakukan Komunikasi
- Komunitasi Tidak Terbatas
- Mudah Dalam Transaksi Bisnis
- Memudahkan Untuk Bekerja Jarak Jauh
- Banyak Layanan Umum, Termasuk Layanan Pemerintah
- Tempat Untuk Menghasilkan Karya
- Mengenal Budaya Baru
- Mendapat Kenalan Baru
- Banyak Konten Untuk Hiburan
Apa Dampak Negatif Internet Dalam Kehidupan?
- Membahayakan Informasi Pribadi
- Banyak Informasi Palsu
- Tindak Kejahatan
- Banyak Penipuan
- Banyak Video Atau Gambar Terkait Kekerasan
- Konten Pornografi
- Pelecehan Seksual dan Cyber Bullying
- Anti Sosial
- Tidak Peka Keadaan Sekitar
- Kecanduan Internet
- Plagiasi
- Masalah Kesehatan
Dalam kenyataannya, masyarakat pengguna internet lebih banyak menerima dan terpapar oleh dampak negatifnya, karena memang perubahan dari masyarakat analog menjadi masyarakat digital memerlukan prasyarat prasyarat tertentu agar orang lebih bijak mengelola jutaan informasi yang bertebaran di internet, seperti terpapar ujaran kebencian, terpapar informasi bohong/hoaks, radikalisme, cyber bullying, konten pornografi , plagiasi dan sebagainya yang statistiknya semakin meguat.
Warta-gereja.com ingin berpartisipasi mengatasi masalah tersebut, dengan mendidik warga gereja memiliki kemampuan literasi digital dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang sadar akan kehidupan internet.
Warta-gereja.com membangun jaringan wartawan yang professional di setiap gereja dengan taggar #1G2W atau setiap satu gereja memiliki dua wartawan yang akan dilatih dengan kemampuan jurnalistik yang memadai sehingga dapat membantu mengunggah konten konten “Tanda Tanda Kerajaan Allah” di internet.
Saya telah menerima ratusann email dari para pembaca warta-gereja.com. Kebanyakan merasa terbantu dengan tulisan-tulisan yang ada. Bahkan, beberapa berpendapat, bahwa informasi serta tulisan-tulisan di warta-gereja.com telah menyelamatkan hidup mereka.
Awalnya, saya hanya menulis dan menggunggah kegiatan kegiatan gereja dan bentuk bentuk tulisan yang sederhana. Namun, karena berbagai perubahan keadaan, dan pemikiran yang membuat pandangan saya meluas. Saya ingin jangkauan pembaca dan penulis di warta-gereja.com semakin luas.
Karena gratis untuk gereja dan masyarakat luas, maka saya membayar sendiri semuanya. Ongkos sewa hosting dan domain serta maintenance website dibayar langsung dari kantong saya pribadi. Setiap tahun, jumlahnya terus meningkat. Sementara, pemasukan dari iklan semakin kecil, hampir tak ada, terutama saat pandemi COVID 19.
Maka, saya memutuskan untuk mengubah warta-gereja.com menjadi sebuah perusahaan pers/ media dan dapat menjadi Milik Bersama dengan membuka peluang berbagi saham. Dan juga mulai 02 Desember 2023, warta-gereja.com membuka kesempatan bagi para pembaca untuk ikut menyumbang uang, guna mempertahankan sekaligus mengembangkan website kecil ini. Jumlahnya bebas, semampu dan serelanya. Warta-gereja.com saat ini juga bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya.
Uang yang terkumpul akan digunakan untuk dua hal. Pertama, ia akan digunakan untuk menopang dan mengembangkan domain warta-gereja.com. Kedua, ia juga akan digunakan untuk membayar para penulis yang ikut serta berkarya di warta-gereja.com.
Saya ingin warta-gereja.com menjadi milik kita bersama, yakni dari kita, oleh kita dan untuk kita.
Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya :
Jika ada pertanyaan atau konfirmasi, tolong kabari ke email harmaleksana@gmail.com, atau ke nomor Whatsapps saya di 081381773839
Anda bisa mengirim uang secara rutin, misalnya sebulan sekali. Atau, hanya ketika anda ada sumber daya, dan ada niat. Bebas. Keberadaan dan mutu warta-gereja.com kini ada di tangan kita semua. Semoga tujuan dasar warta-gereja.com, yakni Membangun Kerajaan Allah di Era Digital , bisa terus diperjuangkan.
Terima kasih
Dharma Leksana, S.Th., M.Si. ( Pendiri Media Online Warta-gereja.com)
Jakarta, 02 Desember 2023