Warta-gereja.com – Salatiga – Ketua Bidang Pembinaan Warga Gereja (PWG), Sinode Gereja-Gereja Kristen Jawa (GKJ), Pdt. Erni Ratna Yunita, M.Si mengagendakan pertemuan khusus dengan Tim Penulis dan Editor Kotbah Jangkep Tahun 2025. Pertemuan dilakukan melalui zoom meeting pada hari Selasa, 13 Pebruari 2024 pukul 10.00 WIB.
Selama ini, Bidang PWG Sinode GKJ memegang peranan penting dalam mempersiapkan bahan-bahan pembinaan. Bahan pembinaan tersebut dibutuhkan sebagai referensi untuk pembinaan jemaat di ratusan gereja gereja GKJ yang tersebar dari Jakarta (DKI) sampai Tuban (Jawa Timur).
“Berdasarkan surat tertanda No. : sK/2024/B’l / sB-l03 / 125 dengan agenda Koordinasi Tim Penulis dan Editor Kotbah Jangkep tahun 2025, kami Bidang PWG akan mengadakan koordinasi dalam proses penulisan Buku Khotbah Jangkep” kata Erni kepada kru media.
Lebih lanjut lagi, Pendeta Jemaat GKJ Tengahan yang telah menyelesaikan S-2 di Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta mengatakan, bahwa semua bahan pembinaan yang disiapkan tujuan utamanya menyediakan referensi bagi gereja-gereja di lingkup sinode GKJ.
“Kami mempersiapkan Buku Kurikulum Anak, Kurikulum Remaja, Bahan PA Pemuda, PA Dewasa, dan Adi Yuswa. Untuk Khotbah Jangkep dijadikan referensi bagi para pengkhotbah, khususnya bagi pengkhotbah non pendeta yang membutuhkan” jelasnya.
Saat ini, tidak sedikit dari GKJ dalam pemberitaan firman melibatkan majelis gereja. Sangat disadari, majelis tidak memiliki bekal ilmu teologi tentang hermeneutika dan homilitika dalam menyusun khotbah. Perlu referensi supaya dalam penyampaiannya sesuai dengan tema perayaan iman.
Salah satu penulis Khotbah Jangkep, Pdt. Rian Pandu Bagaswara, M.Si mengatakan proses penulisan dalam Khotbah Jangkep sama seperti menyiapkan tulisan khotbah.
“Seperti kita menulis khotbah, demikian proses menulisnya. Prinsip pokok sudah digariskan oleh Bidang PWG Sinode, bahwa penulisan ini sasarannya pengkhotbah awam. Bukan pendeta, maka bahasanya dibuat sederhana. Isinya mudah dicerna, tetapi tetap memiliki kwalitas yang mengandung pembelajaran” tutur Rian.
Tantangan yang dihadapi olehnya adalah menyingkronkan judul, ayat, bacaan leksionari, relevansi dan kata kata yang harus dibatasi.
Sementara itu, Pdt. Wahidi, S.Th sebagai salah satu pendeta jemaat yang dikategorikan di daerah pedesaan, sangat merasakan manfaat Khotbah Jangkep di gerejanya.
“Buku Khotbah Jangkep membantu dan bermaanfaat bagi majelis, khususnya penatua yang akan berkhotbah. Mengingat konteks GKJ yang berbeda beda, saya sarankan kepada majelis agar pengenaan aplikasinya disesuaikan dengan konteks gereja disini, agar khotbah itu relevan dengan kondisi jemaat” tandasnya.
Menurut Pdt. Ir. Joel M. Indrasmoro, S.Th sebagai pendeta jemaat GKJ Jakarta dan dalam kesehariannya sebagai Direktur PT. Suluh Cendikia (Literatur Perkantas Nasional), wartawan, penulis renungan harian, editor, penulis buku, Jaringan Peduli Anak Bangsa dan seabrek kegiatan literatur lainnya, menyatakan dalam pembuatan khotbah, dirinya sering membandingkan dengan Buku Khotbah Jangkep.
“Saya sering membandingkannya dengan Khotbah Jangkep” tulis Joel secara singkat melalui whatsapp nya.
Penulisan Khotbah Jangkep Tahun 2025 mengangkat tema : Gereja Yang Berdoa Dan Bekerja. Tema tersebut mengacu pada tema Sidang XXIX Sinode GKJ yaitu : GKJ Melangkah Bersama Dengan Semangat Pembaruan Dan Pemulihan Ciptaan.
Berdoa dan Bekerja adalah dua hal yang harus dilakukan GKJ untuk mewujudkan cita-cita pembaruan dan pemulihan ciptaan. Dengan berdoa dan bekerja GKJ mewujudkan iman percayanya kepada Tuhan.
Adapun para penulisnya : Pdt. wahyu Purwaningtyas, M.Si (GKJ Nusukan) Pdt. Samuel Juta Damar, S.Th (GKJ Cipta Wening), Pdt. Marya Sri Hartati, S.Si (GKJ Joglo) Pdt. Imanuel Geovasky, S.Si (GKJ Karangbendo), Pdt. Wiji Astuti, M.Si (GKJ Salatiga), Pdt. Agus Hendratmo, M.Th (GKJ Nehemia), dan Pdt. Johan Kristantoro, M.Fil (GKJ Bekasi Timur).
Sedangkan editornya Pdt. Dr. Sugeng Prihadi, M.Min, M.Th, (GKJ Slawi), Pdt. Rian Pandu Bagaswara, M.Si (GKJ Wedi) dan Pdt. Erni Ratna Yunita, M.Si (Bidang PWG
Tim Penulis dan editor Khotbah Jangkep Tahun 2025, dipilih bukan karena pemerataan wilayah dengan melibatkan sebanyak mungkin pendeta. Mereka dipilih secara terbatas dan memiliki kapasitas sebagai penulis atau editor. (sugeng)