Bacaan Alkitab hari : Yakobus 2: 14-16 tentang “IMAN TANPA PERBUATAN PADA HAKEKATNYA ADALAH MATI”
Simak Selengkapnya :
14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
16 dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
18 Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.”
24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Relevansi Firman Tuhan diatas dengan situasi Gereja saat ini yang hidup dalam PERADABAN DIGITAL = Ajakan Untuk Berkarya Nyata dalam Perbuatan (Aksi).
Kerajaan Allah di Era Digital.
Perkembangan dunia yang terjadi dengan sangat cepat, terutama dalam bidang media dan informasi saat ini memerlukan terjemahan ulang untuk misiologi dan ekklesiologi dalam mewujudkan Kerajaan Allah.
Dapat dikatakan, hampir setiap hari kita menemukan perubahan perubahan terjadi dalam media cetak, elektronik, telekomunikasi, teknologi dan informasi. Akibat perubahan dan perkembangan media ini, memiliki baik dampak negatif maupun positif yang telah dirasakan dalam hidup masyarakat modern.
Salah satu perkembangan media yang membuat kemudahan dan keuntungan bagi manusia, misalnya penggunaan media telekomunikasi yang kita sebut HP (handphone). Hampir setiap orang mempunyai media ini dengan berbagai merek.
Dengan adanya handphone ini membuat manusia dapat dengan mudah berkomunikasi kapan saja, ke mana saja, dan kepada siapa saja yang banyak mengandung resiko dan konsekuensi. Handphone telah membuat perubahan besar bagi manusia baik terhadap gaya maupun cara hidup. Orang modern sekarang ini selalu didampingi oleh media ini. Hari-hari tanpa HP rasanya dunia ini sepi. Sehingga bisa dikatakan hidup kedua dari manusia ditentukan dan tergantung dari HP. Semua segi dijembatani dan dimotori oleh media HP sebagai akses pelayanan kepada dunia. Apabila kita membiarkan pengaruh media HP terus masuk dan menguasai hidup kita, maka akan menumbuhkan suatu persoalan yang besar bagi segmen hidup manusia, dalam hal ini kehidupan sehari-hari manusia.
Selain itu juga yang lebih berkembang dan berpengaruh dalam kehidupan masyarakat adalah internet. Kita sebagai orang-orang yang hidup di dunia modern ini, untuk menghadapi perkembangan media yang begitu cepat dan begitu canggih, perlu sekali penguasaan iptek dalam media dan informatika. Apabila kita dapat menguasainya dengan baik, maka alat media ini membantu kita dalam karya dan tugas kerasulan di bidang pewartaan.
Dengan kata lain, kerasulan media saat ini menjadi wahana yang paling canggih dalam membantu Gereja membawa keselamatan kepada manusia.
Berbagai macam media seperti pers, film, radio, televisi, komputer, dan alat-alat lain sejenisnya merupakan penemuan teknolgi yang menakjubkan dewasa ini. Multi media itu memberikan dan mengomunikasikan tanpa batas berita, gagasan, informasi dengan kecepatan yang luar biasa dalam kehidupan manusia. Maka karya kerasulan komunikasi sosial dalam Gereja sangat dibutuhkan bagi perkembangan Gereja di zaman ini.
Gereja handaknya akrab dengan budaya informatika seperti faksimile, internet, sms, chatting, yang tumbuh dan berkembang di masyarakat luas. Namun Gereja juga bisa membentengi diri dan menyaring media canggih ini. Sebab sisi keuntugannnya adalah membantu Gereja, tapi sisi kerugiannya membuat moral, etika, estetika dalam kehidupan terancam hancur.
Perkembangan media komunikasi yang begitu cepat dan hebat itu perlu difilter atau disaring dengan berbagai cara.
Tujuan utama dari alat-alat komunikasi sosial itu sebaiknya membawa manusia pada komunikasi yang utuh dan bebas yang meyuarakan kedamaian dan keadilan sehingga membentuk manusia yang mempunyai kemauan baik dan cinta kasih yang nampak dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain alat media komunikasi tidak meyebabkan dekomunikasi melainkan komunikasi. Maka pencarian kebenaran bagi orang lain dapat dikomunikasikan dan ditransformsikan lewat media yang diciptakan oleh manusia dengan kreatif sebagai penemuan yang inovatif untuk membawa manusia kepada kemanuasiaan yang dicitrakan oleh Allah. Maka marilah kita mencontoh komunikator utama yaitu Yesus Kristus yang memberikan keselamatan bagi manusia.
Program Warta Gereja 1 G 2 W
Untuk mulai “Membangun Kerajaan Allah dengan Jurnalisme”, Media Warta Gereja saat ini menjalankan program yang disebut 1 G 2 W atau Setiap 1 Gereja Memiliki 2 Wartawan.
Agar dapat menjadi Pewarta yang baik dan benar dengan kompetensi yang mumpuni, media warta gereja berniat untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di gereja gereja dengan melakukan Pelatihan Pelatihan Jurnalistik di setiap gereja di Indonesia, lintas denominasi.
Para pewarta (Wartawan) yang tergabung dalam Media warta-gereja.com memiliki tugas dan fungsi ikut mengupload (membuat publikasi) dengan konten yang positif dan membangun tanda tanda kehadiran Kerajaan Allah di dunia internet. Melawan berita hoaks, menyebarkan informasi informasi damai, menyebarkan informasi kepedulian terhadap sesame, menyebarkan informasi menjaga kelestarian lingkungan, menyebarkan informasi informasi damai sejahtera dan karya penebusan Kristus di dunia maya.
Penulis tegaskan sekali lagi bahwa Visi dan Misi dari pendirian media online tersebut adalah menjadi sarana bagi warga gereja dimanapun berada untuk berpartisipasi menjadi PEWARTA (JURNALIS) yang akan memberikan unggahan informasi terkait dengan aksi aksi kepeduli terhadap sesama. Warga Gereja harus terlibat dalam empat persoalan besar kebangsaan dewasa ini, yakni kerusakan lingkungan, ketidakadilan, persoalan intoleransi dan kemiskinan. Keempat persoalan ini perlu dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi digital untuk mewujudkan Kerajaan Allah.
Dengan Media Online Warta Gereja diharapkan dapat membina spiritualitas, pengetahuan kognitif terkait teologi dan segala macam etika dan ajaran kekristenan yang hadir secara terus menerus dalam informasi informasi aktual yang diperlukan untuk memberi kesadaran jemaat akan Tri Tugas Panggilan Gereja yaitu Diakonia, Marturia dan Koinonia.
Untuk Visi dan Misi kami menjadi Saksi saksi Kristus di Era Digital dengan mengembangkan Jurnalistik seperti diuraikan diatas, kami mohon doa dan dukungannya.
Dharma Leksana, S.Th., M.Si. selaku pendiri Media Online Warta-gereja.com mengatakan,” Pada hari Kamis, 08 Februari 2024 Media Online Warta-gereja.com bersama sama dengan Gereja Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) se Jawa Barat mengadakan kegiatan PELATIHAN JURNALISTIK untuk Para Wartawan Warta Gereja yang terdiri dari Para Pemuda Gereja, Para Utusan Majelis dan Pendeta serta Warga Jemaat yang terpanggil untuk mengambil bagian menjadi SAKSI SAKSI KRISTUS menjadi Wartawan/Pewarta/ Jurnalis Warta Gereja. Mohon dukungan dan doanya.” Ungkapnya.
Bagi yang terbeban turut ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan Marturia (Kesaksian) ini silakan bergabung dengan team kami media online WARTA GEREJA. (Team Redaksi)
FORMULIR PENDAFTARAN DAPAT DI UNDUH DIBAWAH INI :