Warta-gereja.com – Pasir Koja, Kota Bandung | Lawatan ke kota Bandung Jawa Barat secara kebetulan mempertemukan Pendiri media online warta-gereja.com Dharma Leksana, S.Th., M.Si. dengan Pdt. Alex Fernando Banua, S.Th. yang juga salah seorang Pendeta di Gereja Kristen Pasundan (GKP) pada Senin, 22 Januari 2024.
Mereka, Pendeta Alex Fernando Banua dan Dharma Leksana pernah mengeyam Pendidikan yang sama di Sekolah Tinggi Teologia (STT) DUTA WACANA yang saat ini sudah menjadi Fakultas Teologia pada Universitas Kristen Duta Wacana Angkatan Tahun 1988.
Pdt. Alex mengatakan,”Puji Tuhan hari ini saya dapat bertemu dengan Mas Dharma Leksana, kami pernah sama sama kuliah di STT Duta Wacana Angkatan Tahun 1988, dia teman satu kelas dan satu asrama mahasiswa STT Duta Wacana di jalan Dr. Wahidin No. 10 Yogyakarta,” Ungkapnya kepada media warta-gereja.com saat mereka kebetulan bertemu di Kantor Sinode Gereja Kristen Pasundan (GKP) Pasir Koja Bandung 22 Januari 2024.
“Memang Mas Dharma ini sejak kuliah sudah sangat aktif berkecimpung dalam dunia jurnalistik. Sambil kuliah sebagai mahasiswa teologia, beliau juga bekerja di Pusat Penelitian dan Inovasi Pendidikan Universitas Kristen Duta Wacana (PPIP – UKDW) di bidang komunikasi. Saya masih ingat, kami memproduksi sebuah film tentang perjuangan masyarakat Kedung Ombo, juga masyarakat Sadeng dan Nampu yang waktu itu tanah mereka digusur untu dijadikan waduk oleh Pemerintahan Orde Baru.” Tambahnya.
“Film berdurasi 30 menit dengan judul “Camar Camar Tak Bersayap” dipublikasikan pada Sidang Dewan Gereja Gereja Se Dunia (WCC) pada tahun 1991. Saya ingat hal karena untuk backsound lagu “CAMAR CAMAR TAK BERSAYAP” saya lah yang menciptakan Lirik dan Syairnya,” Ujarnya sambil tertawa mengenang bagaimana proses kreatif menciptakan lagu tersebut.
“Kalau saat ini Mas Dharma Leksana aktif sekali berkecimpung di dunia komunikasi dan jurnalisme, saya tidak heran karena disitulah memang “passion” sahabat saya ini sejak muda.” Ungkap Pdt. Alex Fernando Banua, S.Th.
Dharma Leksana pendiri media online warta-gereja.com dan ratusan media sekular lainnya bercerita bahwa selesai di wisuda beliau memang tidak mau menjadi Pendeta di Jemaat, namun sebagai orang yang pernah mendapat Pendidikan di Sekolah Tinggi Teologia DUTA WACANA, pola berpikir teologis dan visi misi HIDUPNYA TIDAK BISA TIDAK TELAH TERBENTUK untuk tetap menjalankan fungsi DUTA WACANA (Utusan Firman – Red.) yang tertuang dalam Mars Universitas Kristen Duta Wacana yaitu “Kami Kibarkan Panjimu Tinggi ….., PALANG dan LILIN YANG BERNYALA,” SEBAGAI CREDO DARI SEORANG ALUMNI.
“Benar apa yang dikatakan Pendeta Alex Fernando Banua, bahwa kami pernah satu kelas kuliah di STT Duta Wacana Angkatan Tahun 1988. Pdt. Alex ini orang yang unik lho…. Dia ini keturunan Orang Sangihe, dan Nias dilihat dari Namanya yang ada embel embelnya BANUA. Orang Sangir Sulawesi berdarah Nias, Namun melayani di Gereja Pasundan….hahahaha….. kumaha ieu…, rupanya beliau lahir dan di Sumedang serta tumbuh di lingkungan Gereja Kristen Pasundan, sehingga selesai menggondol Ijazah Sarjana Teologianya dari Duta Wacana, beliau melayani di Gereja Kristen Pasundan,” Terang pendiri media online warta-gereja.com ini sambil tertawa.
“Saat ini saya sedang mengembangkan sebuah Misiologi Transformatif,” Lanjutnya. “Hari ini kita sudah masuk dalam peradaban digital. (lihat link : https://warta-gereja.com/2023/12/31/resolusi-media-warta-gereja-di-tahun-2024/ ) semakin banyak orang terkoneksi dengan internet, laporan we are social pada tahun 2023 mencatat bahwa jumlah penguna internet sudah mencapai angka 212,9 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 276 juta jiwa.” Tambahnya.
“Semakin banyak orang dalam masyarakat berpartisipasi dalam Era Informasi dan Digital. Hal ini tentu saja muncul dampak positif dan negatifnya. Dan banyak masyarakat yang belum siap untuk masuk dalam peradaban digital saat ini. Karena terlalu banyak akses informasi inilah terjadi kejenuhan informasi tanpa mengetahui validitas konten dan risiko misinformasi yang pada gilirannya banyak lahir informasi hoaks, ujaran kebencian, cyber bullying, kejahatan siber dan lainnya. Apa dampaknya bagi kehidupan bergereja ? Apa yang seharusnya dilakukan oleh gereja menjawab antangan peradaban ini ? “ Tanyanya kepada awak media.
“Untuk menjawab tantangan tersebut, maka saya saat ini sedang mengembangkan sebuah media online yang saya beri nama warta-gereja.com dengan semua website turunannya (Dharma Leksana memiliki ratusan website media online – Red.) untuk menjembatani proses misiologi gereja yang saya sebut sebagai “MISIOLOGI TRANSFORMATIF MENUJU PERADABAN DIGITAL”, untuk mendamping jemaat bermigrasi/ trasnformasi menuju digitalisasi dengan memberikan edukasi serta melatih warga gereja menjadi JURNALIS GEREJA (Church Journalisme) untuk dapat membuat informasi informasi yang dapat “menghadirkan tanda tanda Kerajaan Allah di Era Digital dan di unggah di media online serta media media sosial, sebagai salah satu upaya “Menghadirkan Kerajaan Allah Di Era Digital dengan Jurnalisme,” Tegasnya.
“Saat ini kami media warta-gereja.com membuka kesempatan seluas-luasnya untuk gereja dapat bekerja sama dengan kami, saya membutuhkan minimal pada 1 gereja ada 2 orang warga gereja untuk dapat dilatih memiliki kemampuan jurnalistik yang dapat menuliskan informasi informasi positif di gereja dimana mereka berjemaat. Motto kami 1 G 2 W ATAU 1 GEREJA MEMILIKI 2 WARTAWAN, Semoga dengan pembekalan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam jemaat dapat memberi sumbangan penting bagi pelayanan MARTURIA bagi masyarakat di internet,” Pungkasnya.
Usai berdiskusi Panjang lebar Pdt. Alex Fernando Banua mengatakan,” Saya sangat apresiasi dan akan mendukung penuh gerekan sahabat saya ini dalam berkarya membangun jurnalisme di Gereja. Dan memang saat ini saya sendiri merasakan arti pentingnya informasi yang positif untuk disebarkan melalui unggahan di internet. Sehingga membangun Sumber Daya Manusia nya yang handal di setiap Gereja adalah merupakan sebuah keharusan,” Tutupnya.
(Team Warta-Gereja.com)