Warta-gereja.com – Serpong, “Persekutuan Yang Saling Menyahabati”, demikianlah tema yang digelar dalam Ujian Peremtoir Sdr. Yokhanan Krisda Karunia, S.Si. sebagai calon pendeta GKJ Serpong. Hari Sabtu 24 Juni 2023, bertempat di GKJ Serpong, Komplek Paris Square Blok B2 No 5-7 Bumi Serpong Damai Tangerang. Majelis Gereja Kristen Jawa (GKJ) Serpong, bagian dari gereja-gereja yang terhimpun di Klasis Jakarta Bagian Barat, menggelar peremtoir calon pendeta. Proses panjang dilalui jemaat GKJ Serpong yang merindukan hadirnya pendeta jemaat.
Seperti yang disampaikan Ketua Majelis GKJ Serpong dalam sambutannya, ibu Pnt. Kristiani, calon pendeta sudah menjalani proses perkenalan, orientasi, pemilihan, pembimbingan dan saat ini masuk peremtoir. Harapan ke depan calon pendeta berproses bersama jemaat dibentuk menjadi gembala yang baik.
“Proses panjang sudah dilewati oleh calon pendeta. Kalaupun saat ini masuk dalam peremtoir harapannya LAYAK TAHBIS. Ke depan, memasuki masa vikaris ‘dibentuk’ menjadi gembala jemaat. Cara seperti ini untuk menumbuh kembangkan jemaat GKJ Serpong dapat berakar, bertumbuh, berkembang dan berbuah. Buah-buah rohani itu sebagai bukti nyata pertumbuhan jemaat” ujar Kristiani.
Menarik untuk disimak dalam tema terkait kata ‘Menyahabati’. Kata itu merupakan bagian yang sudah dipikirkan secara mendalam di khotbahnya. Bahwa sebuah persekutuan yang hidup itu penting. Manusia harus ikut dan terlibat dalam persekutuan. Salah satu arti penting dari persekutuan adalah manusia dapat belajar bersama dan saling menopang antara satu dengan yang lain. Secara khusus dalam kontek persekutuan jemaat Kristen, jemaat diminimalisir keluar dari persekutuan. Hidup tetap dalam keintiman dengan Tuhan.
“Ilustrasi mengenai menyahabati, digambarkan seperti sapu yang terikat. Tidak tercerai berai. Karena mengikat dengan di lidi lidi tersebut. Sapu itu saya pilih, untuk mengilustrasikan ikatan persahabatan. Seperti Yesus yang tetap mengasihi Tomas sebagai seorang murid sekaligus sahabat” ungkap Krisda dalam khotbahnya.
Dalam percakapan khusus, di sidang tertutup yang hanya boleh dihadiri oleh peserta sidang berjabatan pendeta, penatua dan diaken, selaku Pendeta pembimbing dan penguji. Pdt. Em. Drs. Nugroho Adhi, Th,M mengatakan terkait masalah penilaian khotbah. Seorang calon pendeta yang dipilih apakah seperti seekor burung atau seperti ayam petarung? Jemaat diperhadapkan pada suatu pilihan. Mau memilih yang mana?
“Kalau seorang calon pendeta diibaratkan seperti burung, berarti hanya bagus dalam khotbahnya saja, Sedangkan kalau dibaratkan seperti ayam petarung, berarti calon pendeta tersebut siap untuk menghadapi masalah masalah yang dihadapi gereja. Karena gereja tidak senantiasa menghadapi tantangan. Baik dari dalam, maupun dari luar” ujar Nugroho Adhi.
Lebih lanjut dikatakan ; “ Jadi saya secara pribadi dapat memahami kekurangan seorang calon pendeta yang digambarkan seperti ayam peratung. Ia kurang ‘mahir’ dalam berkhotbah, namun siap dan mampu menjadi seorang pemimpin. Dapat diandalkan untuk menghadapi masalah yang muncul, dari pada calon pendeta yang hanya bagus dalam khotbahnya, namun tidak siap dengan masalah masalah yang dihadapi nanti.”
Serangkaian peremtoir yang dihadapi calon pendeta, ada 4 bidang mata pokok ujian, yakni : Khotbah, Pokok, Pokok Ajaran GKJ, Tata Gereja dan Tata Laksana GKJ dan Sejarah Gereja. Semua dihadapi dengan baik. Krisda di tengah-tengah keletihan, tetap menjaga diri dengan berusaha tampil prima.
Dalam Sidang peremtoir yang dihadir oleh Utusan Gereja-Gereja se Klasis Jakarta Bagian Barat, Visitator Sinode GKJ, Pendeta Pembimbing dan Penguji, Pendeta Emeritus, Pendeta Aktif, Utusan Klasis Jakarta Bagian Timur, Utusan Klasis Pekalongan Barat dan Tamu undangan, Sdr Yokhanan Krisda Karunia dinyatakan LAYAK TAHBIS.
Guna mengesahkan layak tahbis, Visitator Sinode GKJ dalam diri Pdt. Nenny Suprihartati, M.Th dan Pdt Widiarso Eko Hadi Nugroho, M.Th, menanda tangani dokumen yang sudah dipersiapkan oleh Majelis GKJ Serpong.
Salah satu Majelis GKJ Serpong, Dedy Widya merasa bersyukur dan berharap supaya calon pendeta yang sudah dinyatakan layak tahbis bersinergi guna bertumbuh bersama dengan jemaat.
“Harapan saya, mas Krisda semakin intens bertemu dengan jemaat GKJ Serpong, guna mengenal lebih dalam lagi. Seperti yang dimetaforakan seperti Gembala yang baik mengenal domba-dombanya” pungkasnya. (K.R.T)